-->

Cara Merencanakan dan Melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 Kurikulum Merdeka

 

Cara Merencanakan dan Melaksanakan Projek P5 Kurikulum Merdeka

Salam jumpa pembaca. Pada kesempatan ini kami akan membagikan artikel tentang Cara Merencanakan dan Melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 Kurikulum Merdeka.

 

Cara Merencanakan dan Melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 Kurmer. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah-langkah, media pembelajaran dan asesmen yang dibutuhkan.

 

Pemerintah melalui laman kurikulum.gtk.kemdikbud.go.idmenyajikan berbagai informasi tentang implementasi kurikulum merdeka sehingga masyarakat dapat mengakses informasi tentang implementasi kurikulum merdeka dengan mudah.


Tahapan Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila :

 

Tahap 1

Merancang alokasi waktu dan dimensi Profil Pelajar Pancasila, dimana setiap satuan pendidikan menentukan alokasi waktu pelaksanaan proyek dan dimensi untuk setiap tema, agar dapat memetakan sebaran pelaksanaan proyek pada satuan pendidikan. 

 

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 167/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak, secara umum ketentuan total waktu proyek adalah sekitar 20-30% beban peserta didik per tahun. Dimana untuk jenjang kelas VII dan VIII alokasi jam proyek per tahun adalah 360 JP sedangkan untuk kelas IX adalah 320 JP.


Pemetaan Alokasi Waktu Projek Profil 

Langkah pertama merancang alokasi waktu projek profil adalah mengidentifikasi jumlah total jam projek profil yang dimiliki setiap kelas. Jumlah jam tersebut ditentukan dalam Kepmendibudristek RI Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

 

Pemetaan Alokasi Waktu Projek Profil

Tahap 2

 

Membentuk tim fasilitasi proyek yang berperan merancang proyek, membuat modul proyek, mengelola proyek, dan mendampingi peserta didik dalam Projek Penguatan Pelajar Pancasila.

 

Tim fasilitator projek profil terdiri dari sejumlah pendidik yang berperan merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi projek profil. Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan koordinator projek profil. Jumlah tim fasilitator projek profil dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan, dilihat dari:

 

• jumlah peserta didik dalam satu satuan pendidikan, 

 

• banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun ajaran, 

 

• jumlah jam mengajar pendidik yang belum terpenuhi atau dialihkan untuk projek profil,

 

• atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan.


Tahap 3

 

Identifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan, dengan tingkat satuan pendidikan melakukan refleksi awal dengan menggunakan bagan identifikasi kesiapan satuan pendidikan untuk menentukan tahapan menjalankan proyek.

 

Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar Pancasila didasarkan pada kemampuan satuan pendidikan dalam menerapkan pembelajaran berbasis projek (project based learning). 

 

Pembelajaran berbasis projek adalah pendekatan kelas yang dinamis di mana peserta didik secara aktif mengeksplorasi masalah dan tantangan dunia nyata untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 

 

Pembelajaran berbasis projek bukan hanya kegiatan membuat produk atau karya, namun kegiatan yang mendasarkan seluruh rangkaian aktivitasnya pada sebuah persoalan yang kontekstual. Oleh karenanya, pembelajaran berbasis projek biasanya mencakup beragam aktivitas yang tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.

 

identifikasi kesiapan satuan pendidikan

 

 

Tahap 4

 

Pemilihan tema umum, yang mana tim fasilitas bersama pimpinan satuan pendidikan memilih minimal 2 tema fase A, B, dan C serta minimal 3 tema fase D,E, F dari tujuh tema yang ditetapkan oleh Kemendikbud untuk dijalankan dalam satu tahun ajaran berdasarkan isu yang relevan di lingkungan peserta didik. Pemilihan tema didasarkan pada :

 

• Tahap kesiapan satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik dalam menjalankan projek profil.

 

• Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya tema ’Gaya Hidup Berkelanjutan’ dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dilaksanakan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia. 

 

• Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas satuan pendidikan. Dalam hal ini, isu atau topik dapat dicari kesesuaian atau keterkaitannya dengan tema projek profil yang sudah ditentukan. 

 

(Contoh isu modernisasi yang menghilangkan tradisi baik masyarakat dapat menjadi bahan untuk tema Kearifan Lokal, isu minimnya partisipasi publik untuk tema Suara Demokrasi, isu pemberdayaan potensi lokal untuk tema kewirausahaan, isu kerusakan lingkungan untuk Gaya Hidup Berkelanjutan, isu toleransi untuk Bhinneka Tunggal Ika, dan sebagainya)

 

• Di setiap tahun ajaran, tema dapat dilakukan secara berulang jika dianggap masih relevan atau diganti dengan tema lain untuk memastikan eksplorasi terhadap seluruh tema yang tersedia. Untuk memastikan semua tema dapat dijalankan, sangat penting bagi satuan pendidikan memastikan terjadinya pendokumentasian dan pencatatan portofolio projek profil di skala satuan pendidikan


Tahap 5

Penentua topik spesifik yang dilakukan oleh tim besar, tim fasilitasi proyek menentukan ruang lingkup isu yang spesifik sebagai proyek.

 

penentuan tema dan topik

 

 

Tahap 6

Merancang modul proyek yang mana tim fasilitasi bekerja sama dalam merancang modul proyek dan berdiskusi dalam menentukan elemen dan sub elemen profil, alur kegiatan proyek serta tipe asesmen yang sesuai dengan tujuan dan kegiatan proyek.


Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. 

 

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul projek profil yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. 

 

Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul projek profil sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul projek profil yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik. 

 

Oleh karena itu, pendidik yang menggunakan modul projek profil yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun modul projek profil.

 

Akhir Kata

Mungkin hanya itu dulu informasi tentang Cara Merencanakan dan Melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 Kurikulum Merdeka. Semoga informasi ini bermanfaat dan terima kasih sudah berkunjung di blog saya.